Saturday, January 4, 2014
Kecelakaan di Tol Cikampek, Mobil Mahasiswa PTIK Ringsek
Foto : Beginilah Kondisi Jalan Depan Alaska Tiap Hari
MACET . Tampak kemacetan disepanjang jalan pengayoman Sabtu (4/1),Hampir tiap hari terjadi kemacetan di jalan tersebut dimana perparkiran diwilayah tersebut semakin amburadul seperti depan Toko Alaska. (Iptu Ganesa/RTMC)
Polda Cari Pemesan Detonator di Enrekang
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi mengaku belum bisa memastikan adanya jaringan teroris di Kabupaten Enrekang yang memesan detonator dari Malaysia. Dia mengaku masih mendalami dugaan itu.
"Untuk menyimpulkan adanya jaringan teroris di Enrekang, harus didukung data dan fakta yang akurat," jelas dia.
Dia mengakui, detonator itu cukup mencurigakan untuk dikirim ke Enrekang. Apalagi, Enrekang bukan wilayah laut yang menjadi sasaran bom ikan. "Memang di Kabupaten Enrekang tidak ada laut untuk membom ikan, jadi kami belum bisa memastikan pula ribuan detonator itu digunakan untuk apa," kata mantan Kepala Polres Enrekang ini.
Sebelumnya, Hasnah Umareng Junaid diamankan aparat Polres Parepare, Jumat 3 Januari. Dari tangannya diamankan 5000 butir detonator dan 50 gram sabu-sabu. Dari pengakuan Hasnah, detonator itu akan diserahkan kepada seorang pria di Enrekang. (Iptu Ganesa/RTMC).
Pelajar 14 Tahun Produksi Busur
MAKASSAR, Sabtu(4/1/2014) -- Tiga remaja diamankan jajaran Satuan Intelijen dan Keamanan Mapolrestabes Makassar atas kepemilikan senjata tajam jenis busur. Masing-masing Fajrin alias Bandel, 14, Irfan, 15 dan Muhammad Saldi, 14 dibekuk aparat saat sedang partoli disekitar Jalan Suka Maju tepat di depan Masjid At Taubah sekira pukul 03.00 dini hari.
Satu diantaranya diketahui sebagai pembuat dan memproduksi busur khusus untuk persiapan perang. Dia adalah Fajrin alias Bandel, remaja yang masih tercatat sebagai pelajar di salah satu SMP Negeri di Makassar.
Berdasarkan pengakuannya, hampir setiap hari dia membuat busur lengkap dengan anak panah. Dia pun kemudian membagi-bagikan busur yang dibuatnya kepada teman-temannya
"Saya juga selalu membantu teman kalau ada perang kelompok seperti di pampang dan kandea pak," ungkapnya.
Fajrin memproduksi busur dan anak panah di sebuah rumah di Jalan Suka Maju 4. Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menemukan 3 pangka setengah jadi (Bahan membuat busur), 8 anak panah setengah jadi, dan 1 buah palu alat untuk membuat anak panah.
Kanit Opsnal Sat Intelkam Polrestabes Makassar, Iptu Surahman mengatakan, dari tangan ketiga remaja tersebut, pihaknya menyita dua buah busur dan 13 buah anak panah. Ketiganya pun telah diserahkan ke Satuan Reskrim Polrestabes Makassar untuk dilakukan proses hukum.
"Saat ini ketiganya telah diserahkan ke Mapolrestabes. Kami masih melakukan pencarian terhadap beberapa rekan dari ketiganya. Kami fokus untuk mencari pembuat busur ini," jelas Surahman. (Iptu Ganesa/RTMC)
Delapan Remaja Diduga Keroyok Polisi
Delapan remaja yang diamankan polisi tersebut adalah AS (16), SL (19), MB (17), AH (16), AR (16), ES (17), AES (16), dan AM (15). Polres juga masih mencari empat warga dewasa yang turut terlibat dalam kasus itu, yakni Abdul Azis, Rajamuddin Rotong, Heri, dan Sapo.
Pengeroyokan terhadap anggota Polsek Herlang, Aiptu Andi Mallehangang, terjadi saat perayaan malam tahun baru, di Dusun Batuasang, Desa Singa, Kecamatan Herlang, Selasa, 31 Desember. Selain Mallehangang, seorang warga lainnya, yakni Syawal bin Basri, anak Kepala Desa Pataro, Herlang, juga ikut menjadi korban pengeroyokan.
Akibat kejadian itu, Mallehangang mengalami luka memar pada bagian kepala dan pipi. Kapolsek Herlang, AKP Agus Mappi mengungkapkan, Mallehangang saat itu mengamankan pasar malam yang digelar di Dusun tersebut. Kemudian terjadi cekcok antar warga. Mallehangang yang berseragam polisi datang melerai.
Menurut versi Mallehangang, salah satu warga sudah mau melempar rumah warga lainnya. Dia pun datang untuk meredam emosi warga tersebut. "Tapi tiba-tiba ada yang pukul saya dari belakang. Saya balik lalu saya tangkis. Tapi dipukul lagi dengan balok dan kayu. Ada juga yang lempar pakai batu," jelas Mallehangang.
Akibat serangan yang datang bertubi-tubi, Mallehangang tersungkur. Menurut dia, ada puluhan orang di lokasi tersebut.
Namun salah satu remaja yang ditemui, ES, mengaku tidak memukul. "Waktu itu, saya cuma lihat dari kejauhan. Pak Mallehangang menarik tangan salah seorang teman saya. Seperti mau dibawa. Lalu saya sampaikan ke bapaknya, yakni Rotong (Rajamuddin). Lalu Rotong pergi memukul. Tiba-tiba banyak orang yang ikut," jelas dia.
Polisi masih melakukan penyelidikan. Belum ada diantara mereka yang dipastikan sebagai pelaku pemukulan. (Iptu Ganesa/RTMC)
BREAKING NEWS: Macet di Jl Perintis Kemerdekaan dari Telkomas hingga Daya
Warga Barru Keluhkan Kondisi Trans Sulawesi Rusak Parah
BARRU -- Sabtu(4/1/2014) Buruknya kondisi jalan, di sejumlah titik di Kabupaten Barru, menyebabkan terjadinya kemacetan hingga beberapa kilometer, setiap harinya.
Kemacetan tersebut membuat warga Kabupaten Barru, khususnya yang bermukim di Dusun Liangnge, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, mulai protes.
Salah satunya dengan memasang papan, yang memuat sejumlah tulisan, yang bernada sindiran. Seperti yang terjadi di kilometer 11.
Wawan, salah seorang warga setempat mengatakan kondisi jalan berlubang dan tergenang air, tepat di depan rumahnya, kerap memakan korban baik pengendara roda dua, maupun pengendara roda empat.
"Disini kecelakaan sering terjadi, terutama sepeda motor karena menghindari lubang, apalagi kalau malam dan turun hujan. Panjang jalan yang rusak pak sekitar 500 meter, " ujar Wawan.(Iptu Ganesa/RTMC)
FOTO: Hujan Reda, Jalan Berlubang pun Muncul
FOTO: Biang Macet di Jl Pengayoman Makassar
Kapolda Sulsel: Detonator di Parepare Belum Bisa Dipastikan Terkait Teroris
Hal tersebut diungkapkan Irjen Pol Burhanuddin Andi, saat dikonfirmasi.
Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan apakah detonator tersebut terkait dengan sel teroris di Sulawesi atau tidak. Karena menurutnya, pemicu ledak buatan India tersebut, terkadang juga digunakan oleh oknum nelayan dalam mencari ikan.
" Kita sementara kembangkan. Apakah terkait teroris atau hanya untuk pembom ikan," kata pria kelahiran Soppeng tersebut.
Sekedar diketahui, aparat kepolisian setempat, sudah melakukan penangkapan detonator dan narkoba, di pelabuhan penumpang dan barang tersebut.
Banyak warga Sulsel, berangkat melalui pelabuhan tersebut, jika ingin menyebrang ke Kalimantan atau ke Malaysia.
"Makanya saya perintahkan agar pengamanan di pelabuhan itu diperketat. Karena banyak warga Sulsel atau orang dari Malaysia yang menggunakan pelabuhan tersebut. Kasus ini terkuak karena oprasi cipta kondisi," ujar Lulusan Perwira Akpol 1983 .(Iptu Ganesa/RTMC)
Antisipasi Teroris, Polda Perketat Pengamanan Perbatasan Sulsel
Waah, Ibu Ini Simpan Sabu-sabu Senilai Rp500 Juta di Celana Dalamnya
Sumber kepolisian diParepare, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan jika Hasna, membungkus 1 bal sabu-sabu yang dibawanya dari Malaysia, dalam lipatan celana dalamnya. Celana dalam tersebut, kemudian ditaruh dalam bagian terbawah tas yang dibawanya, lalu ditutupi dengan sejumlah pakaian lainnya.
Hasnah kepada polisi bersikukuh kepada penyidik kepolisian setempat, jika detonator, dan sabu sabu tersebut bukanlah miliknya, dan hanya barang titipan. Kabarnya sabusabu itu dititip oleh seorang berinisial A, untuk diberikan kepada lelaki berinisial G, yang berada di Benteng, Pattirobajo, Kabupaten Bone. Sementara ribuan detonator merek CDET Alfa, buatan India tersebut rencananya akan dibawa ke Kabupaten Enrekang. (Iptu Ganesa/RTMC)