Saturday, January 4, 2014

Kecelakaan di Tol Cikampek, Mobil Mahasiswa PTIK Ringsek

Jakarta - Seorang anggota Polri yang tercatat sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) mengalami kecelakaan di tol Jakarta-Cikampek KM 2+600 di lajur 4 di wilayah Jakarta Timur. Kecelakaan pada pukul 06.15 WIB kemarin pagi menyebabkan kendaraan yang ditumpangi mahasiswa bernama Iptu A ringsek.

Iptu A berkendara bersama istrinya, Sri Mintarsih, dan dua anak dengan Avanza B 1817 SFI. Keluarga yang menetap di Cimanggis, Depok, ini bermaksud berlibur.

Namun malang, diduga kurang konsentrasi dan tidak menjaga jarak, A menabrak truk di depannya dari arah yang sama di KM 2+600. Tabrakan itu cukup kencang sehingga A mengalami luka di kepala, pipi kanan, tangan kanan lecet. Istrinya luka di bagian mata kanan kiri dan selaput mata kena kaca. Sedang dua anak tak terluka.

Informasi dari Kanit Laka Polres Jaktim AKP Budi Agung Leksono, petugas PJR yang kemudian datang membawa korban ke RS UKI, Jakarta Timur.

Belum diketahui nopol truk yang ditabrak A. Truk itu juga tidak berhenti saat ditabrak bagian belakangnya.

Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati ,patuhilah aturan lalu lintas.(Iptu Ganesa/RTMC)

Foto : Beginilah Kondisi Jalan Depan Alaska Tiap Hari

MACET . Tampak kemacetan disepanjang jalan pengayoman Sabtu (4/1),Hampir tiap hari terjadi kemacetan di jalan tersebut dimana perparkiran diwilayah tersebut semakin amburadul seperti depan Toko Alaska. (Iptu Ganesa/RTMC)



Polda Cari Pemesan Detonator di Enrekang

MAKASSAR, Sabtu(4/1/2014)-- Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel masih mendalami siapa orang Enrekang yang memesan detonator dari Malaysia. Polisi juga belum mengetahui pasti tujuan detonator itu dikirim ke Enrekang.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi mengaku belum bisa memastikan adanya jaringan teroris di Kabupaten Enrekang yang memesan detonator dari Malaysia. Dia mengaku masih mendalami dugaan itu.

"Untuk menyimpulkan adanya jaringan teroris di Enrekang, harus didukung data dan fakta yang akurat," jelas dia.

Dia mengakui, detonator itu cukup mencurigakan untuk dikirim ke Enrekang. Apalagi, Enrekang bukan wilayah laut yang menjadi sasaran bom ikan. "Memang di Kabupaten Enrekang tidak ada laut untuk membom ikan, jadi kami belum bisa memastikan pula ribuan detonator itu digunakan untuk apa," kata mantan Kepala Polres Enrekang ini.

Sebelumnya, Hasnah Umareng Junaid diamankan aparat Polres Parepare, Jumat 3 Januari. Dari tangannya diamankan 5000 butir detonator dan 50 gram sabu-sabu. Dari pengakuan Hasnah, detonator itu akan diserahkan kepada seorang pria di Enrekang. (Iptu Ganesa/RTMC).

Pelajar 14 Tahun Produksi Busur

MAKASSAR, Sabtu(4/1/2014) -- Tiga remaja diamankan jajaran Satuan Intelijen dan Keamanan Mapolrestabes Makassar atas kepemilikan senjata tajam jenis busur. Masing-masing Fajrin alias Bandel, 14, Irfan, 15 dan Muhammad Saldi, 14 dibekuk aparat saat sedang partoli disekitar Jalan Suka Maju tepat di depan Masjid At Taubah sekira pukul 03.00 dini hari.

Satu diantaranya diketahui sebagai pembuat dan memproduksi busur khusus untuk persiapan perang. Dia adalah Fajrin alias Bandel, remaja yang masih tercatat sebagai pelajar di salah satu SMP Negeri di Makassar.

Berdasarkan pengakuannya, hampir setiap hari dia membuat busur lengkap dengan anak panah. Dia pun kemudian membagi-bagikan busur yang dibuatnya kepada teman-temannya

"Saya juga selalu membantu teman kalau ada perang kelompok seperti di pampang dan kandea pak," ungkapnya.

Fajrin memproduksi busur dan anak panah di sebuah rumah di Jalan Suka Maju 4. Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menemukan 3 pangka setengah jadi (Bahan membuat busur), 8 anak panah setengah jadi, dan 1 buah palu alat untuk membuat anak panah.

Kanit Opsnal Sat Intelkam Polrestabes Makassar, Iptu Surahman mengatakan, dari tangan ketiga remaja tersebut, pihaknya menyita dua buah busur dan 13 buah anak panah. Ketiganya pun telah diserahkan ke Satuan Reskrim Polrestabes Makassar untuk dilakukan proses hukum.

"Saat ini ketiganya telah diserahkan ke Mapolrestabes. Kami masih melakukan pencarian terhadap beberapa rekan dari ketiganya. Kami fokus untuk mencari pembuat busur ini," jelas Surahman. (Iptu Ganesa/RTMC)


Delapan Remaja Diduga Keroyok Polisi

      BULUKUMBA, Sabtu(4/1/2014)-- Karena diduga terlibat mengeroyok anggota polisi, delapan remaja di Kecamatan Herlang, Bulukumba, diamankan Polres Bulukumba. Polisi memerlukan waktu dua hari untuk mengumpulkan seluruh remaja tersebut.

        Delapan remaja yang diamankan polisi tersebut adalah AS (16), SL (19), MB (17), AH (16), AR (16), ES (17), AES (16), dan AM (15). Polres juga masih mencari empat warga dewasa yang turut terlibat dalam kasus itu, yakni Abdul Azis, Rajamuddin Rotong, Heri, dan Sapo.

       Pengeroyokan terhadap anggota Polsek Herlang, Aiptu Andi Mallehangang, terjadi saat perayaan malam tahun baru, di Dusun Batuasang, Desa Singa, Kecamatan Herlang, Selasa, 31 Desember. Selain Mallehangang, seorang warga lainnya, yakni Syawal bin Basri, anak Kepala Desa Pataro, Herlang, juga ikut menjadi korban pengeroyokan. 

       Akibat kejadian itu, Mallehangang mengalami luka memar pada bagian kepala dan pipi. Kapolsek Herlang, AKP Agus Mappi mengungkapkan, Mallehangang saat itu mengamankan pasar malam yang digelar di Dusun tersebut. Kemudian terjadi cekcok antar warga. Mallehangang yang berseragam polisi datang melerai. 

        Menurut versi Mallehangang, salah satu warga sudah mau melempar rumah warga lainnya. Dia pun datang untuk meredam emosi warga tersebut. "Tapi tiba-tiba ada yang pukul saya dari belakang. Saya balik lalu saya tangkis. Tapi dipukul lagi dengan balok dan kayu. Ada juga yang lempar pakai batu," jelas Mallehangang. 

      Akibat serangan yang datang bertubi-tubi, Mallehangang tersungkur. Menurut dia, ada puluhan orang di lokasi tersebut.

      Namun salah satu remaja yang ditemui, ES, mengaku tidak memukul. "Waktu itu, saya cuma lihat dari kejauhan. Pak Mallehangang menarik tangan salah seorang teman saya. Seperti mau dibawa. Lalu saya sampaikan ke bapaknya, yakni Rotong (Rajamuddin). Lalu Rotong pergi memukul. Tiba-tiba banyak orang yang ikut," jelas dia.

Polisi masih melakukan penyelidikan. Belum ada diantara mereka yang dipastikan sebagai pelaku pemukulan. (Iptu Ganesa/RTMC)

BREAKING NEWS: Macet di Jl Perintis Kemerdekaan dari Telkomas hingga Daya

MAKASSAR, --Bagi Anda warga kota Makassar yang ingin melintasi Jl Perintis Kemerdekaan khususnya di daerah Terlkomas dan Daya, harus lebih bersabar. Pasalnya saat ini terjadi penumpukan kendaraan diwilayah itu. Berdasarkan pantauan ,Sabtu (4/1/2014), saat ini arus kendaraan dari 2 arah di wilayah itu, padat merayap. Kendaraan berjalan lambat. Ini disebabkan adanya pertemuan arus kendaraan di pertigaan di Jl Perintis Kemerdekaan dan jalan menuju terminal Daya, juga perempatan Jl Perintis Kemerdekaan dengan jalan menuju Kampus UKIP dan Jalan Lanraki. 
Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tidak melintas dijalan ini, bisa mencari alternatif jalan lain untuk menghindari kemacetan.(Iptu Ganesa/RTMC)

Warga Barru Keluhkan Kondisi Trans Sulawesi Rusak Parah

BARRU -- Sabtu(4/1/2014) Buruknya kondisi jalan, di sejumlah titik di Kabupaten Barru, menyebabkan terjadinya kemacetan hingga beberapa kilometer, setiap harinya.

Kemacetan tersebut membuat warga Kabupaten Barru, khususnya yang bermukim di Dusun Liangnge, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, mulai protes.

Salah satunya dengan memasang papan, yang memuat sejumlah tulisan, yang bernada sindiran. Seperti yang terjadi di kilometer 11.

Wawan, salah seorang warga setempat mengatakan kondisi jalan berlubang dan tergenang air, tepat di depan rumahnya, kerap memakan korban baik pengendara roda dua, maupun pengendara roda empat.

"Disini kecelakaan sering terjadi, terutama sepeda motor karena menghindari lubang, apalagi kalau malam dan turun hujan. Panjang jalan yang rusak pak sekitar 500 meter, " ujar Wawan.(Iptu Ganesa/RTMC)


FOTO: Hujan Reda, Jalan Berlubang pun Muncul

JALANAN BELUBANG. Hujan yang mengguyur Kota Makassar beberapa pekan terakhir diduga membuat sejumlah jalan makin berlubang, terlihat seperti di jalan Hertasning Raya Makassar. Foto diambil Sabtu (4/1/14).(Iptu Ganesa/RTMC)

FOTO: Biang Macet di Jl Pengayoman Makassar

MAKASAR, Sabtu (3/1/2014) Biang Macet, ratusan kendaraan roda dua terparkir di depan Toko Bintang Jl Pengayoman, Makassar
Motor milik pelanggan Toko Bintang ini penggunakan setengah ruas jalan sehingga mudah mengakibatkan macet. (Iptu Ganesa/RTMC)


Kapolda Sulsel: Detonator di Parepare Belum Bisa Dipastikan Terkait Teroris

PAREPARE,Sabtu(4/1/2014) Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Burhanuddin Andi, mengaku saat ini masih mengembangkan penemuan 5000 ribu detonator di Pelabuhan Nusantara Parepare, Jumat (3/1).
Hal tersebut diungkapkan Irjen Pol Burhanuddin Andi, saat dikonfirmasi.

Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan apakah detonator tersebut terkait dengan sel teroris di Sulawesi atau tidak. Karena menurutnya, pemicu ledak buatan India tersebut, terkadang juga digunakan  oleh oknum nelayan dalam mencari ikan.

" Kita sementara kembangkan. Apakah terkait teroris atau hanya untuk pembom ikan," kata pria kelahiran Soppeng tersebut.

Sekedar diketahui, aparat kepolisian setempat, sudah melakukan penangkapan detonator dan narkoba, di pelabuhan penumpang dan barang tersebut.

Banyak warga Sulsel, berangkat melalui pelabuhan tersebut,  jika ingin menyebrang ke Kalimantan atau ke Malaysia.

"Makanya saya perintahkan agar pengamanan di pelabuhan itu diperketat. Karena banyak warga Sulsel atau orang dari Malaysia yang menggunakan pelabuhan tersebut. Kasus ini terkuak karena oprasi cipta kondisi," ujar Lulusan Perwira Akpol 1983 .(Iptu Ganesa/RTMC)

Antisipasi Teroris, Polda Perketat Pengamanan Perbatasan Sulsel

MAKASSAR,---Sabtu(4/1/2014) Pascaaksi baku tembak antara Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri  di sebuah rumah kontrakan di Ciputat, Selasa (31/12/2013) malam yang menewaskan sejumlah anggota teroris dan beberapa lainya masih buron, melatarbelakangi Kepala Kepolisian Daerah Sulsel  mengintruksikan ke semua jajaranya untuk memperketat pengamanan khususnya di daerah perbatasan yang diduga sebagai pintu masuk jaringan terorisme.
Kepala Bidan Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Sulsel Komisaris Besar Polisi Endi Sutendi menyebutkan Sulsel berbagai  daerah yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah ditenggarai menjadi daerah tujuan pelarian bagi terduga teroris. Mengantisipasi hal tersebut Polda Sulsel memperketat penjagaaan beberapa titik di daerah perbatasan.
"Sebelumnya kami telah melakukan pengamanan untuk antisipasi jaringan teroris khususnya didaerah perbatasan," Kata Endi Sutendi saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Endi mengatakan selain penempatkan personil kepolisian  di daerah perbatasan , pengamanan juga akan dilakukan di tempat peribadatan seperti mesjid, gereja dan vihara.
Endi menambahkan, terkait adanya isu penangkapan teroris di wilayah Moncongloe, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. mantan Wakapolrestabes Makassar membantah hal tersebut.
"Saya sudah koordinasi dengan pihak Polres Maros. Katanya tidak ada penangkapan," sebutnya.(Iptu Ganesa/RTMC)

Waah, Ibu Ini Simpan Sabu-sabu Senilai Rp500 Juta di Celana Dalamnya

PAREPARE,Sabtu(4/1/2014) Tersangka kepemilikan ribuan detonator dan sabusabu 50 gram, Hasna Umareng, punya cara tersendiri dalam menyembunyikan barang bawaannya.

Sumber kepolisian diParepare, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan jika Hasna, membungkus 1 bal sabu-sabu yang dibawanya dari Malaysia, dalam lipatan celana dalamnya. Celana dalam tersebut, kemudian ditaruh dalam bagian terbawah tas yang dibawanya, lalu ditutupi dengan sejumlah pakaian lainnya.

Hasnah kepada polisi bersikukuh kepada penyidik kepolisian setempat,   jika detonator, dan  sabu sabu tersebut bukanlah miliknya, dan hanya barang titipan. Kabarnya sabusabu itu dititip oleh seorang berinisial A, untuk diberikan kepada lelaki berinisial G, yang berada di Benteng, Pattirobajo, Kabupaten Bone. Sementara ribuan detonator merek CDET Alfa, buatan India tersebut rencananya akan dibawa ke Kabupaten Enrekang. (Iptu Ganesa/RTMC)