Friday, January 31, 2014

Wakapolda Sulsel Kunjungan Pribadi ke Bone

BONE,--- Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Drs H Ike Edwin, SH MH melakukan kunjungan silaturahmi di Kabupaten Bone sekaligus mengunjungi museum rumah jabatan (rujab) Bupati Bone Arajange. Kunjungan Ike ini guna melihat langsung benda-benda pusaka milik salah satu Raja Bone, Arung Palakka.

Wakapolda yang datang dengan menggunakan mobil dinas, mengenakan baju kemeja lengan panjang dengan kombinasi corak garis dan kotak-kotak warna kecoklat-coklatan dipadukan celana kain warna hitam langsung disambut Bupati Bone, H Andi Fahsar M Padjalangi di rujab Bupati Bone dengan memasangkan songkok recca.

“Ini hanya kunjungan silaturahmi. Saya berteman baik dengan Bupati Bone. Sebenarnya, dari dulu kami mau ke Bone tetapi baru hari ini terwujud,” ungkap Brigjen Pol Drs H Ike Edwin, Jumat (31/1/14).

Dia juga menambahkan, kalau kedatangannya yang bersifat pribadi ini, sekaligus ingin menyaksikan langsung benda-benda pusaka milik salah satu Raja Bone yang terkenal yakni Arung Palakka.

Hal senada diakui Bupati Bone, H Andi Fahsar M Padjalangi, kalau kunjungan Wakapolda Sulsel adalah sifatnya pribadi. Sehingga tidak ada ada penyambutan layaknya kedatangan seorang tamu petinggi negara. Bahkan menurutnya kalau kedatangan Wakapolda hanya bertepatan dengan peresmian gedung La Tea Ri Duni yang berada disamping rujab Bupati Bone. Late Ri Duni merupakan salah satu juga Raja Bone.

“Kunjungan Wakapolda adalah kunjungan sebagai seorang sahabat. Kami berteman baik dengan beliau. Hanya kebetulan bertepatan peresmian penggunaan gedung La Tea Riduni. Gedung itu berguna sebagai tempat perjamuan para tamu Kabupaten Bone,” jelas Andi Fashar.


48 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang

BANTAENG, --- Angin kencang yang menerjang wilayah Bantaeng dalam beberapa hari terakhir telah merusak 48 rumah di Desa Labbo, Kecamatan Tompobulu. Sebagian besar mengalami kerusakan pada bagian atap.
Peristiwa tersebut telah dilaporkan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Tompobulu  H Subhan Habo dan Kades Labbo Sirajuddin ke instansi terkait.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Syamsul Suli, melalui Kepala Bidang Pembinaan Organisasi dan Bantuan Sosial, Muh Jufri, membenarkan pihaknya telah menerima laporan tentang puluhan rumah yang rusak di Labbo. "Laporan yang kami terima, sebanyak 48 rumah di Labbo atapnya diterbangkan angin," ujarnya. 
Tingkat kerusakan atap yang terbuat dari seng tersebut, kata Jufri, bervariasi. "Saya tidak hafal persis jumlah atap yang terbang di setiap rumah. Yang pasti, pemerintah setempat telah melaporkan secara tertulis dan rinci", paparnya.
Meski jumlah kerusakan dilaporkan kepihaknya, Jufri mengaku tidak bisa memberikan bantuan materil. Pasalnya, kata dia, Dinsosnakertrans tidak lagi diberikan kewenangan memfasilitasi bantuan materil kepada masyarakat korban bencana. "Kami tidak mengelola bantuan materil," ujarnya. 
Dinsosnakertrans, kata Jufri lafi, hanya menyalurkan bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terkena bencana. Itupun terbatas antara 1- 2 hari saja dalam masa perbaikan rumah korban.
Sebelumnya, Kades Labbo mengaku puluhan rumah warganya mengalami kerusakan di bagian atap. Hanya saja saat ditemui, dia tidak tahu persis berapa jumlah rumah yang menjadi korban angin kencang.
Sirajuddin yang mantan anggota DPRD Bantaeng 2004-2009 ini, telah menurunkan tim untuk mendata rumah yang terkena bencana angin ribut. "Selain kami tinjau langsung ke lapangan, kami juga membentuk tim pendata agar jumlahnya tidak simpangsiur," terangnya.
Selain itu, kata Kades, dia berupaya mendapatkan bantuan fisik sesuai jenis kerusakan ke Pemkab Bantaeng. "Kami upayakan agar warga yang tertimpa musibah tersebut bisa memperoleh bantuan dari pemda", ujarnya.
Ditambahkannya, setiap tahun wilayahnya rentan terkena angin kencang karena terletak pada ketinggian. "Anda kan tahu, wilayah kami terletak di atas ketinggian. Jadi sangat rentan diterjang angin kencang," imbuhnya. 

Puluhan Rumah di Karema Mamuju Tergenang Air laut

MAMUJU - Puluhan rumah warga di Karema Selatan dan Utara di Kabupaten Mamuju terendam banjir, Jumat (31/1/2014). Hal itu disebabkankan air laut yang pasang.

Ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Puluhan warga yang rumahnya tergenang air laut tak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah menerima keadaan.

Salah satu warga, Andi Saputra mengaku kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Mamuju yang tak langsumg turun melihat keadaan warganya. “Jangan sampai terjadi korban jiwa baru ada perhatian Pemerintah Mamuju,” ucapnya.

Ia mengatakan, naiknya air laut hingga menembus tanggul pembatas antara laut dan rumah warga disebabkan karena pengaruh penimbungan pantai atau reklamasi. Pemerintah Kabupaten Mamuju sebelum membangun reklamasi pantai tidak berpikir dampak negatif terhadap pemukiman masyarakat.

“Ini kali ketiga air laut pasang memasuki rumah kami. Namun paling parah peristiwa kali ini, ” ungkapnya.

Bila hal ini tidak di atasi secepatnya, sambung dia, maka akan berdampak besar nantinya. “Kami berharap agar pemerintah membuka mata dari kejadian ini,” tandasnya.



Iring-iringan Truk Tabrakan di Soppeng, Tak Ada Korban Jiwa

SOPPENG - Tabrakan beruntun terjadi di Marossa, Kelurahan Ujung Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng saat iring-iringan truk bermuatan material menuju arah Sengkang, Kamis (30/1/2014). Seorang korban, Sul (20), dalam keadaan terjepit di dalam truk, namun cepat ditolong oleh warga di sekitar lokasi.

Informasi yang dihimpun, pada saat kejadian truk yang paling di depan tiba-tiba mengerem mendadak. Itu disebabkan lantaran ada kendaraan dari arah berlawanan yang melaju dengan kencang. Akibatnya iring-iringan truk itu berusaha menghindarinya.

“Truk yang beriringan dengan muatan material itu mengerem dan tiba tiba terdengar suara dentuman yang cukup dasyat. Kemudian pada saat itu pula terdengar suara minta tolong,” ujar Emmang, warga sekitar lokasi.

Beruntung, sejumlah warga langsung melakukan pertolongan. Hingga akhirnya, seorag yang terjepit di badan truk bisa diselamatkan.

“Korban terhimpit dengan posisi kepala mobil yang terdorong ke belakang,” tambahnya.


Perayaan Imlek di Makassar Aman, Muslim Thionghoa Zikiran

Pantauan Jumat (31/1/2014), usai pelaksanaan ibadah yang digelar di Klenteng Xiangma Jalan Irian sejumlah tokoh komunitas Tionghoa menggelar silaturrahmi kepada masyarakat. Mereka menggelar semacam “open house” dan menerima tamu-tamu bukan saja dari warga komunitas Tionghoa tapi seluruh masyarakat yang datang akan dijamu dengan makanan untuk menyambut hari Imlek.

Salah satu tokoh komunitas Tionghoa, Teawo yang juga bos PT Rajawali Sakti dan PT Makmur ini setiap tahunnya menggelar silaturahmi kepada semua elemen masyarakat di Makassar . Bahkan Kapolda Sulsel Irjen Polisi Burhanuddin Andi terlihat berkunjung ke rumah tokoh Tionghoa itu.

Sebelumnya, umat muslim Tionghoa menggelar zikiran merayakan malam tahun baru imlek di Masjid Terapung Amirul Mukminin, Kamis (30/1/2014) malam. Selain zikir dan doa, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelepasan lampion dan tari barongsai sebagai simbol penyatuan dua identitas berbeda dalam masyarakat namun tetap satu dalam menjalin kebersamaan.

Dalam acara zikir dan doa menyambut tahun baru imlek ini, Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menyampikan apresiasi mendalam pada pengurus Ansor atas kegiatan zikir dan do’a untuk kebangsaan dalam rangka syukuran tahun baru imlek.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan pimpinan wilayah GP Ansor Sulsel bekerja sama dengan persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sulsel ini merupakan berkah tersendiri bagi kota yang dijuluki Anging Mammiri ini.

“Ini pertanda tidak adalagi sekat-sekat dan merupakan berkah tersendiri bagi kami karena hal seperti ini tentu akan membawa ketentraman di antara kita semua”,ucapnya.

Terkadang kata Ilham, ketika melihat sisi minoritas suatu kaum pihak mayoritas biasanya tidak memberi ruang kepada mereka. Padahal menurutnya, sekecil apapun jumlah warga Tionghoa adalah merupakan bagian dari warga Makassar juga yang berhak mendapat pelayanan, ruang dan kesempatan yang sama.

“Saya ingin membangun rumah besar di Makassar yang tidak ada lagi sekat-sekat di dalamnya. Kalau ingin menetap di Makassar maka jadilah orang Makassar. Jadi saya katakan bahwa di Makassar ini tidak ada lagi orang Thionghoa, Orang Tator, orang Bugis, dan sebagainya tapi yang ada adalah orang Makassar suku Thionghoa, orang Makassar suku Tator, atau pun orang Makassar suku Bugis”, ucapnya lagi.


Sebuah Rumah di Kampung Buyang Ludes Dilalap Api

MAKASSAR - Musibah kebakaran kembali terjadi di kota Makassar. Kali ini, sebuah rumah milik Daeng Nyampa, di Jalan Flamboyan, Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Mariso Ludes dilalap api.

Kepala dinas pemadam kebakaran (Damkar) kota Makassar Imran Samad mengungkapkan, empat unit armada pemadam kebakaran yang diterjunkan dari posko induk, berhasil menaklukkan api. “Satu rumah atas nama daeng Nyampa, ludes dilalap api. Sementara rumah milik tetangganya, Daeng Sewang, cuma dapurnya yang terbakar.” kata Imran Samad.

Imran menjelaskan, dugaan sementara dari musibah tersebut disebabkan oleh arus pendek listrik. Adapun kerugian yang dialami ditaksir mencapai Rp 300 juta.

“Dugaan sementara kebakaran, akibat arus pendek. Empat unit armada dari posko induk yang diluncurkan, sudah berhasil menguasai keadaan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 300 Juta,” jelas mantan Camat Rappocini ini.


Imlek, Klenteng Kwan Kong Makassar Ramai Sejak Subuh

MAKASSAR,-- Sejumlah umat Khonghucu beribadah di Klenteng-klenteng, Jumat (31/01/2014). Di antaranya klenteng Kwan Kong dan Xian Ma.

Menurut salah satu karyawan klenteng Kwan Kong, Kasran, klenteng sudah ramai sejak pukul 5 subuh. "Kalo sekarang, masih ada yang datang sembahyang, tapi tidak seramai tadi," ujarnya.

Kondisi hampir sama ditemukan di klenteng Xian Ma. 

Klenteng Xian Ma ini dijaga ketat aparat kepolisian guna kelancaran beribadah.

Imlek, Toko-toko Besar di Bulukumba Tutup

BULUKUMBA, --Sejumlah toko di Kabupaten Bulukumba memilih tutup pada Hari Imlek yang jatuh pada Jumat (31/1/2014) hari ini. Pemandangan tersebut terlihat jelas di pusat pertokoan di Jl Samratulangi Bulukumba.
Rata-rata toko yang memilih tutup adalah toko elektronik dan toko peralatan mesin pertanian di pusat niaga Bulukumba. Seperti toko Mitra  Pasar Baru, Sinar, dan Agung.

Meski sebagian besar tutup tetapi di pasar sentral Bulukumba yang terletak di Jl Samratulangi justru tampak lebih ramai. 


Jalan Pelita Raya Makassar Rusak Parah

MAKASSAR,---Sejumlah kendaraan bertumpuk dan mengantri di Jl Pelita Raya Makassar, Jumat (31/1/2014). Penumpukan kendaraan roda dua dan roda empat akibat kerusakan jalan cukup parah. Saat hujan menguyur kota Makassar setengah badan jalan sudah merupakan kubangan cukup dalam bahkan hingga mata kaki orang dewasa. "Kalau lewat di sini harus ekstra hati hati. Jangan sampai terjatuh makan lebih baik antri panjang untuk melintas," kata salah seorang pengguna jalan, Husain. 

Perayaan Natal di Makodim Kab Pangkep

Pangkep, kamis 29 januari 2014 dmulai pukul 18.30 wita sd 20.00 wita brtmpat di Makodim pangkep 1421 kab. pangkep perayakan Natal dihadiri oleh para muspida Dan masyaarakat berlangsung dgn hikmat...