MAKASSAR,---Sabtu(4/1/2014) Pascaaksi baku tembak antara Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di sebuah rumah kontrakan di Ciputat, Selasa (31/12/2013) malam yang menewaskan sejumlah anggota teroris dan beberapa lainya masih buron, melatarbelakangi Kepala Kepolisian Daerah Sulsel mengintruksikan ke semua jajaranya untuk memperketat pengamanan khususnya di daerah perbatasan yang diduga sebagai pintu masuk jaringan terorisme.
Kepala Bidan Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Sulsel Komisaris Besar Polisi Endi Sutendi menyebutkan Sulsel berbagai daerah yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah ditenggarai menjadi daerah tujuan pelarian bagi terduga teroris. Mengantisipasi hal tersebut Polda Sulsel memperketat penjagaaan beberapa titik di daerah perbatasan.
"Sebelumnya kami telah melakukan pengamanan untuk antisipasi jaringan teroris khususnya didaerah perbatasan," Kata Endi Sutendi saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Endi mengatakan selain penempatkan personil kepolisian di daerah perbatasan , pengamanan juga akan dilakukan di tempat peribadatan seperti mesjid, gereja dan vihara.
Endi menambahkan, terkait adanya isu penangkapan teroris di wilayah Moncongloe, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. mantan Wakapolrestabes Makassar membantah hal tersebut.
"Saya sudah koordinasi dengan pihak Polres Maros. Katanya tidak ada penangkapan," sebutnya.(Iptu Ganesa/RTMC)
0 komentar:
Post a Comment