Friday, January 3, 2014

Kapolda Sebut Geng Motor Perlu mendapat Perhatian

MAKASSAR - Aksi-aksi geng motor yang kerap meresahkan perlu diantisipasi sejak dini. Mereka dianggap perlu mendapat pembinaan yang baik, bukan malah diperlakukan sebagai teroris.

“Sebenarnya dari awal bisa dicegah jika mereka diberikan aktualisasi diri. Maksudnya adalah diberikan fasilitas untuk mengembang minat dan hobi dengan baik. Kalau mereka suka balapan, tentunya diberikan arenanya dong,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhanuddin Andi di kantornya Jumat, (3/1/2014) siang.

Mantan Kapolwiltabes Makassar itu mengaku, di Makassar sendiri belum ada fasilitas untuk balapan. Sehingga, banyak remaja dan anak muda yang terpaksa menyalurkan hobinya melalui balap liar di jalan.

“Tentunya ini sangat tidak dibenarkan. Apalagi jika mereka sudah mengarah kepada tindakan kriminal,” kata dia.

Namun yang perlu sebenarnya adalah, sejak dini memberikan pemahaman dan pembinaan. Mulai dari keluarga, lingkungan dan oleh pemerintah sendiri.

“Jika memang ada fasilitas balapan resmi, tentunya bisa mengeliminir aksi balap liar di jalan,” terangnya lagi.

Sementara, sambung mantan Kapolwil Parepare ini, jika ada aksi kejahatan, tentunya ditangani sesuai dengan porsinya. Masa remaja, sambungnya, adalah masa di mana seseorang sering ingin mengaktualisasikan dirinya. (Iptu Ganes/RTMC)

Hati-Hati Banyak Lubang di Jl Hertasning Makassar

      MAKASSAR, Jum'at(3/1/2014)--Kurangi kecepatan Anda saat melintas di Jl Hertasning. Pasalnya, adas sejumlah titik lubang di sepanjang jalan tersebut. 


       Genangan air yang ada dilubang tersebut, sejajar dengan aspal. Sehingga pengguna jalan yang melintas, mengira jalan tersebut tidak berlubang.

        Salah seorang penjual nasi kuning mangkal di sekitar SPBU Jl Hertasning, Ahmad Rifai (28) mengatakan sudah banyak pengendara yang tercebur dalam lubang jalan tersebut.

        "Ada yang motornya bocor ada juga velg motornya bengkok, hingga terjatuh dan bahkan pingsan," ujarnya.(Iptu Ganesa/RTMC)


Densus 88 Pernah Selidiki Perkampungan di Enrekang

PAREPARE,--- Sekadar diketahui, puluhan anggota Detasemen Anti Teror, Densus 88, pernah 'mengendap' di Kabuapaten Enrekang.

Kabarnya, beberapa bulan lalu para pasukan khusus pemburu teroris tersebut, menduga Desa Batu Api, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, menjadi tempat persembunyian sejumlah teroris.

Hanya, saja Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Wahyudi Rahman, Enggan berkomentar lebih jauh, saat ditanyai dengan keterkaitan pengiriman pemicu ledak tersebut, dengan jaringan teroris, yang diduga pernah bersembunyi di Kabupaten Enrekang.
Wah kalau soal itu saya tidak bisa memberi komentar. Namun yang jelas saat ini kami masih melakukan penyelidikan," ujar Wahyudi.

sebelumnya, Jumat (3/1/2014), Kepolisian Pelabuhan Nusantara, Parepare, menangkap seorang ibu asal Kabupaten Bone, bernama Hasna umareng (45).

Ia ditangkap karena membawa ribuan detonator, dan sabusabu 50 gram, saat turun dari KM Thalia.

Kepada polisi, Hasna Umareng, mengaku jika barang haram asal Malaysia tersebut  bukan miliknya, melaikan titipan seseorang asal Enrekang.

Ia mengaku hanya disuruh antar barang tersebut hingga ke Pelabuhan Nusantaraparepare. Rencananya barang tersebut akan dijemput oleh seseorang.(Iptu Ganesa/RTMC)

Polisi: Rencananya Ribuan Detonator Akan Dibawa ke Enrekang

PAREPARE, --- Jum'at (3/1/2014)
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim), Polres Parepare, AKP Wahyudi Rahman, mengatakan ribuan detonator yang diamankan di Pelabuhan Nusantara Parepare, rencananya  akan dibawa ke Enrekang.

"Pengakuan tersangka HS seperti itu, jika detonator akan dibawa ke Kabupaten  Enrekang," kata Wahyudi.

Hanya saja Wahyudi, enggan menceritakan secara detail, identitas pemesan ribuan  pemicu ledak tersebut.

"Soal siapa yang memesan detonator, dan peruntukannya untuk apa, itu yang  masih kami kembangkan," tegas Wahyudi.(Iptu Ganesa/RTMC)

Selain 5000 Detonator Hasna Juga Bawa Sabu Senilai Rp 500 juta

PAREPARE, Jum'at(3/1/2014)-- Hasna Umareng, tersangka kepemilikan detonator sekitar 5000 butir, ternyata juga membawa sabu-sabu, sekitar 50 gram.

Menurut Kasat Reskrim, Polres Parepare, AKP Wahyudi Rahman, jika dirupiahkan, maka sabu-sabu tersebut senilai Rp 500 juta.

"Kalau dirupiahkan barang haram tersebut senilai Rp 500 juta. Detonator dan sabusabu masih kami kembangkan," kata Wahyudi.

Sekedar diketahui, Hasna Umareng, ditangkap polisi saat turun dari KM Thalia, yang merapat di Pelabuhan Nusantara, Parepare.

Kabarnya, Hasna Umareng sudah menjadi target oprasi pihak kepolisian. " Memang sudah ditarget, apalagi setelah adanya laporan yang kami terima," ujar Wahyudi.

Ia juga menambahkan jika detonator tersebut, dipasok dari Malaysia, melalui Tawau, kemudian ke Nunukan, dan terakhir di Pelabuhan Nusantara, Parepare. (Iptu Ganesa/RTMC)

Kapolda Sulsel Sudah Tahu Pembebasan Agus

MAKASSAR, --- Kepala Polisi Sulsel Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Burhanuddin Andi, mengaku sudah mendapat informasi soal bebasnya mantan Panglima Laskar Jundullah Agus Dwikarna (51), dari penjara pemerintah Philipina. Kapolda mengungkapkan, informasi bebasnya pendiri Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) ini, dia terima Kamis (2/1/2014). "Ya, saya sudah terima kamarnya sejak pagi," kata Kapolda. Tak ada penjelasan rinci dari mantan Kapolrestabes Makassar itu, soal informasi pembebasan Agus yang manjalani masa 11 tahun tahanan di Philipina. Hingga pukul 14.35 wita, Jumat (3/1/2014), Agus Dwikarna belum bersedia menemui wartawan. Rumahnya di Jl Hertasning Raya Timur No 24, Makassar, sejak Rabu lalu, terlihat ramai. Sejumlah sahabat, kerabat, dan keluarga datang bertamu. Putra kedua Agus, Akhmad Ikramuddin (24) mengkonfirmasikan, ayahnya sudah tiba di Makassar, sejak perayanaan tahun baru 2014. "Bapak masih ingin istirahat dulu," katanya , Kamis (2/1/2014) malam. Seorang pejaga kedai kue Surya Mandiri, milik istri Agus, juga mengkonfirmasikan kedatangan si empaunya rumah. "Bapak, tadi keluar sama keluarga," kata Ana, Agus divonis 10 tahun penjara di Pengadilan Pasay Regional Trial Filipina, 2002, dengan dakwaan memiliki bahan peledak. Dia ditangkap di di Bandara Manila, Filipina, Maret 2002, atas tuduhan kepemilikan bahan peledak. Agus ditangkap bersama dua rekannya, Tamsil Linrung dan Jamal Balfas, saat transit di Philipina, untuk menghadiri sebuah acara Bussiness Gathering di Bangkok, Thailand 13 Maret 2012.

Ada Perbaikan Jalan, Hati-hati Melintas di Jembatan Pangkajene Pangkep

PANGKEP, Bagi pengendara yang hendak melintasi Kabupaten Pangkep sebaiknya berhati hati.

Jumat (3/12/2013), ada perbaikan jembatan di jembatan Sungai Pangkajene.

Jembatan ini berada di Kota Pangkajene, sebagai titik sentral jalanan menuju ke segala destinasi.

Pengendara roda dua dan empat pun diimbau untuk berhati hati melintasi jembatan tersebut. Papan imbauan berada di pinggir jalan untuk mengingatkan pengendara setiap saat. (Iptu Ganesa/RTMC)

Bawa 5000 Detonator Polisi Amankan Perempuan dari Nunukan

PAREPARE,– Polres Kota Parepare mengamankan seorang perempuan bernama Hasnah saat turun dari kapal di Pelabuhan Parepare, sekitar jam at siang tadi (Jumat, 3/1/14) karena membawa bahan peledak sekitar 50 dos detonator dan 50 gram kristal bening yang diduga salah satu Jenis shabu.

Kapolresta Parepare AKBP Himawan Zugeha mengatakan, Hasnah tertangkap saat pihaknya melakukan operasi cipta kondisi berupa razia penumpang yang turun dari KM Thalia asal Nunukan dan tiba di Pelabuhan Nusantara Parepare.

Dari hasil penyelidikan, kata Himawan, Hasnah mengaku dos yang berisikan masing-masing 100 biji detonator itu akan dibawah ke Bone dan Enrekang. “Tapi kami masih terus mengembangkan informasi ini,

Kini pihak kepolisian Parepare menahan Hasnah dan akan mengembangkan penangkapan ini.(Iptu Ganesa/RTMC



Foto: Giat Bersih Lingkungan Polres Sopeng

SOPPENG,--Jum'at (3/1/2014) Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) AKP ANDI MAPPISONA. S.Pd. MH memimpin pembersihan lingkungan.Gotong royong korvei di sekitar taman kota soppeng bersama  sama seluruh petugas jam 07.30 s/d 08.45 wita


SATLANTAS BONE LAKSANAKAN DIKLAT PKS

        BONE,--Jum'at(3/1/2014) Dalam rangka menciptakan kedisiplinan di lingkungan sekolah dan sekitarnya Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Bone ( Aiptu N.R.P.P MELO ) bersama anggota Dikyasa lainya yaitu Bripka Amri Madiara dan Briptu Noor Alim melaksanakan kegiatan perkemahan, pendidikan dan pelatihan ( DIKLAT ) PKS di lapangan pallawarukka Kec. Ulaweng Kab. Bone yang di libatkan Siswa - Siswi SMA Neg 1 Ulaweng sebagai Pendamping dan Siswa - Siswi SMP Neg 1 Ulaweng sebagai peserta.
         Diklat PKS ini di laksanakan selama 3 hari ( tanggal 31 Desember 2013 s/d 2 Januari 2014 ), Untuk mencapai hasil yang maksimal sekaligus memuaskan Dikyasa Sat Lantas Polres Bone berkoordinasi langsung dengan Kepala Sekolah dan pembina Pks di sekolah setempat.
          Kanit Dikyasa menegaskan kepada Siswa - Siswi bahwa dengan  di adakannya Diklat PKS ini agar Siswa - Siswi kelak dapat memahami UU NO. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan beliaupun berharap bisa menerapkan Ilmu Pengetahuan yang mereka dapat kepada di lingkungan sekolah dan sekitarnya( Iptu Ganesa-Briptu Eny/RTMC).





FOTO : KAPOLDA RAYAKAN KENAIKAN PANGKAT SPRI

Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhanuddin Andi memotong tumpeng saat merayakan kenaikan pangkat dua Polwan dan seorang Polki yang merupakan sespri kapolda di ruang spri, Jumat (3/1/2014). (Iptu Ganesa/RTMC)