Saturday, June 7, 2014

CEGAH BALAPAN LIAR POLRES TATOR GELAR SWIPING

Ksatlantas Tator A.M Zakir bersama petugas giring motor tangkapan siswa yang hendak kabur saat melihat petugas
TATOR - Petugas gabungan Satlantas Polres Tana Toraja dan Polsek Rantepao gelar operasi simpatik. Dari 20 kendaraan bermotor sebanyak 10 diantaranya ditahan petugas karena dianggap menimbulkan potensi kecelakaan karena selain tidak memiliki surat kelengkapan juga tidak memakai helm dan beberapa diantaranya karena balap liar (Bali).
Kasatlantas Tana Toraja AKP. A.Muh.Zakir mengatakan kendaraan bermotor tersebut ditahan karena menimbulkan potensi kecelakaan yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya, juga karena kelengkapan kendaraan lainnya kurang.
Dalam operasi simpatik tersebut aparat turut membagi-bagikan bunga, kepada pengendara yang dianggap turut mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas seperti pemakaian helm, dan kelengkapan lainnya, tambah Kasatlantas.
“Operasi simpatik ini akan dilangsungkan selama 20 hari kedepan, hari ini baru memasuki hari kedua,” jelas AKP.A.M.Zakir.
Pantauan media ini petugas gabungan melakukan razia di beberapa titik seputar kota Rantepao, diantaranya arah jalan menuju Tallung Lipu, dan jalan poros menuju Palopo. Tampak seorang siswa dengan seragam yang penuh corat-coret ditahan petugas karena kedapatan hendak kabur.
Sebelum ditahan siswa ini melarikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Begitu melihat banyak petugas didekat jembatan SMK Kr Tagari, secara tiba-tiba menepi dan menghentikan laju kendaraannya, hampir saja terjerembab kedalam selokan bersama motor yang dikendarainya.
Mencoba berkilah hendak mampir dirumahnya petugas tak menghiraukan Kasatlantas bersama seorang anak buahnya pun menggiring kendaraan roda dua (R2) bersama pemiliknya yang tak menggunakan helm dinaikkan kedalam mobil bak terbuka milik petugas .
Kanit Laka Polres Tana Toraja Ipda Jatmika yang ditemui di lokasi mengatakan kegiatan petugas juga terkait dengan pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK sederajat. Dikhawatirkan seperti biasanya para siswa akan melakukan konvoi keliling kota usai pengumuman.
“Kalau konvoinya benar itu tak jadi masalah tapi kalau berlangsung semrawut dan membahayakan orang lain itu yang menjadi titik perhatian petugas, makanya kami pantau,” jelas Jatmika.
Menurut Jatmika sudah menjadi kebiasaan balap liar yang dilakukan anak-anak muda sudah meresahkan pengguna jalan lainnya. Jalan di Rantepao selain sudah sempit bila ditambah dengan konvoi yang berpotensi timbulkan kecelakaan serta tak ada jaminan tidak melakukan balap liar, tentu membahayakan berpotensi timbulkan kecelakaan.

0 komentar:

Post a Comment